Subscribe For Free Updates!

We'll not spam mate! We promise.

Belajar Bersama

Belajar Bersama

Sabtu, 16 Juli 2016

Bertemunya Sunan Giri dengan Sang Ayah

Sunan Giri (bagian ketiga)

Ok bro sist, ini adalah lanjutan kisah dari Sunan Giri sebelumnya,Kisah sekarang berkisah tentang pertemuan Sunan Giri dengan sang ayah yaitu Syaikh Maulana Ishaq.

Setelah nyata semuanya bagi Sunan Ampel bahwa Raden Paku atau Sunan Giri merupakan keponakannya, Raden Paku semakin ditekan agar lebih bersungguh-sungguh lagi untuk mempelajari ilmu-ilmu agama seperti Nahwu, Sharaf, Balagha dan lain sebagainya.

Raden Paku di pesantren sangat akrab dengan Raden Makdum Ibrahim yaitu putra dari Sunan Ampel. Beliau berdua nampak sebagai kakak beradik, saling menyayangi dan mengingatkan.

Setelah tiba saatnya, keduanya oleh Sunan Ampel dianjurkan meneruskan menuntut ilmu ke negeri Makkah, dan disarankan sebelum ke Makkah, harap lebih dahulu menambah ilmu ke negeri pasai. Disana banyak para ahli ilmu dari berbagai negeri, juga ada ulama besar yang bergelar Syaikh Awalul Islam. Nama aslinya Syaikh Maulana Ishaq, maka datanglah menemuinya, karena beliau adalah ayahmu sendiri.

Di Pasai keduanya tanpa menemui kesulitan untuk mencari kediaman Syaikh Awalul Islam, karena beliau sangat terkenal di negeri itu. Dengan penuh rasa haru yang tak dapat dituliskan, Syaikh Maulana Ishaq mendekap putranya yang sejak lahir belum pernah tahu.Dan ditanyakan tentang diri putranya itu.

Raden Paku menceritakan riwayatnya sejak kecil ditemukan di tengah samudera Selat Bali yang kemudian dipunggut Nyai Ageng Pinatih sebagai anaknya dan diserahkan kepada Sunan Ampel di Surabaya untuk menjadi muridnya.

Bersambung dengan itu juga, Syaikh Maulana Ishaq menceritakan hal ihwalnya ketika berdakwah di negeri Blambangan hingga sampai harus meninggalkan istri tercinta.

Titik air mata Raden Paku mendengar cerita ayahnya. Hatinya terasa bagaikan disayat-sayat sambil mengenang nasib ibunya yang malang dan sampai kini tidak diketauhi hidup atau mati. Di hadapan ayahnya Raden Paku telah berjanji kelak akan membalaskan sakit hati ibunya kepada kakeknya Raja Minak Sembuyu yang amat sangat biadab itu.

Syaikh Maulana Ishaq menatap putranya dengan penuh kasih sayang seraya berkata “Saya yakin bahwa engkau adalah salah seorang murid Sunan Ampel yang baik. Seorang yang hendak diberi kemulian oleh Allah pasti mendapat ujian yang berat terlebih dahulu, bukankah Rasullullah S.A.W. pernah bercerita kepada para sahabatnya tentang seorang nabi yang pernah terdahulu ketika dipukul kaumnya hingga berlumran darah, sambil mengusap darah dari wajahnya berkata “ Ya ALLAH ampunkanlah kaumku, sesungguhnya mereka itu bodoh dan tidak mengetauhi.

Untuk itu janganlah sampai engkau tertipu oleh bujuk rayu syaithan sehingga timbul niat membalas dendam kepada kakekmu sendiri.
“Tetapi ...ayah.? bukankah kita dianjurkan agama untuk menolong orang yangteraniyaya ? sela Raden Paku.
“Benar wahai anakku, tetapi tidak boleh mendendam kepada orang yang menganiaya” ujar Syaikh Maulana Ishaq,lalu dibacakannya Surat Fush –Shilat ayat 34, kurang lebih berartikan demikian.

“Tidak dapat disamakan kebaikan dengan kejahatan,tolaklah dengan cara yang lebih baik, maka bila orang yang terjadi diantara kamu dengan dia permusuhan kembali bagaikan sahabat karib. Dan tidak dapat melakukannya, kecuali orang yang sabar dan tidak dapat mencapainya, kecuali orang mempunyai nasib baik (untung besar).

Atas kebijaksanaan nasihat Syaikh Maulana Ishaq, Raden Paku tidak lagi mempunyai niat untuk membalas dendam kepada kakeknya sendiri.

Kemudian Syaikh Maulana Ishaq memberi saran agar kedua pemuda itu mau lebih dahulu tinggal di Pasai untuk memperdalam lagi ilmu agama. Karena di Pasai itu terdapat banyak ulama dari berbagai negara, terutama ulama para ahli Sufi.

Selama kurang lebih tiga tahun Raden Paku beserta Raden Makdum Ibrahim di Pasai tibalah saatnya mereka untuk melanjutkan perjalanan ke Makkah untuk menunaikan ibadah haji, kemudian baru pulang lagi ke tanah Jawa.

Mungkin itu sedikit kisah Sunan Giri dan masih banyak kisah Sunan Giri yang lainnya.
dan untuk artikel selanjutnya masih seputar kisah dari Para wali songo..ditunggu ya

0 komentar: